Selasa, 17 Mei 2011

putihnya awan

saat dinginnya pagi menusuk tubuhku
kau datang seperti debu yang tipis
membentuk barisan yang tersusun rapih
bergerak lambat tanpa hambatan

awan..
kau mainkan imajinasiku
dengan bentuk indah disiang hari
dengan penampilan selembut kapas
warna yang begitu putih tanpa noda

saat sore pun tiba
kau seakan menjadi murka
dengan warna kelabu pekat berukuran besar
serta permainan petirmu yang dahsyat

awan..
kau mati saat hujan turun
menyisakan pelangi diatas bumi
dan terlahir kembali dalam bentuk kecil
serta kembali menjadi putih.

1 komentar: