Jumat, 12 Agustus 2011

accident!


Three years ago, there is an accident  at muzaki’s birthday party. It was horrible story. The story starts in the evening,  when we ate some food. we talked about everything, and suddenly one of my friend screamed out and fell down to floor.
All of people there came and checked what was going on.  We saw that she had collapse. Then, I called an ambulance fast. I told the hospital that my friend was collapse.
Minutes later, the ambulance hadn’t  come yet. So I took her to my car and went to the hospital. I was very panic, very scared of my friend.  I drove the car as fast as I could. I didn’t see motorcycle in front of my car. Suddently my car out of control and the motorcycle crush my car.
After that, i took the driver in my car too and went to the hospital again. On the way I prayed to god for gave two victims life. Finally I came to the hospital and  brought victims to the medicine. So lucky my friend and the driver can be helped.

RumahMu Kan Jadi Rumahku Juga


            Sebelumnya aku sama saja seperti remaja zaman sekarang. Lebih senang dengan urusan duniawi, menghabiskan waktu menatap layar hp atau notebook untuk sekedar melihat Time Line twitter atau blog, membalas sms yang sebagian besar hanyalah omong kosong belaka.
urusan akhirat memang tidak pernah kutinggalkan, namun hanya sekedar “menggugurkan kewajiban” ibadah bukan sebagai kebutuhan. Sebagai pemuda muslim aku sadar bahwa menjalankan shalat di masjid itu hukumnya wajib. Tetapi tetap saja sering aku hiraukan.
Hingga suatu saat kesadaran membimbingku melangkah ke masjid dekat rumahku. Pada saat itu adzan dzuhur berkumandang. Waktu dimana matahari sedang terik teriknya bersinar, waktu yang paling kusegani untuk keluar rumah, namun entah mengapa saat itu terasa lain.
Kulangkahkan kakiku menuju Masjid Baitul Rahman dan kulihat pemandangan yang cukup menyayat hati.  Hanya ada lima orang termasuk aku yang ada didalamnya, jumlah yang sangat sedikit untuk masjid yang cukup besar ini. Dalam hati terpikir hanya empat orangkah yang setia menghidupkan masjid ini? Terkecuali aku, karena aku jarang sekali ke masjid pada waktu selain maghrib.
Lepas dari pemikiran itu kemudian seorang kakek mengumandangkan iqomah dengan suara paraunya. Hati ini semakin tersayat, mengapa bukan pemuda yang melakukannya, mengumandangkan adzan serta iqomah dengan suara yang lantang. Setelah iqomah dilanjutkan dengan sholat dzuhur berjamaah, ma’mum hanya bertambah dua orang hingga akhir sholat. Total hanya ada tujuh orang termasuk imam yang melaksanakan sholat dimasjid ini.
Mungkin pemandangan seperti ini sama saja dengan di masjid manapun, dan orang lain menganggap sebagai hal yang biasa. Tetapi bagiku ini menyakitkan, tanda akhir zama telah muncul. Dimana masjid masjid dibangun megah namun sedikit jamaahnya. Hanya menandakan kekosongan umat.
Mulai saat itu aku berjanji pada diriku, Rumah Allah akan menjadi rumahku juga. Aku akan selalu melaksanakan shalat lima waktu dimasjid, serta menghidupkan masjid semampuku. Meskipun berat rasanya karena rasa malas yang sering membayangi, aku selalu menghentikan sementara kegiatanku untuk melaksanakan sholat dimasjid terlebih dahulu.

Selasa, 17 Mei 2011

putihnya awan

saat dinginnya pagi menusuk tubuhku
kau datang seperti debu yang tipis
membentuk barisan yang tersusun rapih
bergerak lambat tanpa hambatan

awan..
kau mainkan imajinasiku
dengan bentuk indah disiang hari
dengan penampilan selembut kapas
warna yang begitu putih tanpa noda

saat sore pun tiba
kau seakan menjadi murka
dengan warna kelabu pekat berukuran besar
serta permainan petirmu yang dahsyat

awan..
kau mati saat hujan turun
menyisakan pelangi diatas bumi
dan terlahir kembali dalam bentuk kecil
serta kembali menjadi putih.

tentang sebuah rahasia

suatu saat aku ingin kamu ketahui
tentang sebuah rahasia
yang mungkin tidak penting bagimu
yang entah kau akan perduli atau tidak

suatu saat aku ingin kau mengerti
mengapa aku selalu menangis
mengapa aku begitu bodoh di depanmu
dan mengapa aku selalu bersikap lain di hadapanmu

suatu saat kau pasti sadar
atas arti senyumku
atas arti tangisku dalam pelukmu
atas kesalahan dan kata maafku
yang seiring berganti disetiap aku bertindak

suatu saat kau pasti tersenyum ..
menahan air mata saat mengerti
saat kau tahu mengapa aku mencintaimu
saat kau tahu mengapa aku memilihmu
saat kau tahu mengapa dalam hatiku hanya ada kamu

terkadang sebuah rahasia tak dapat terungkap begitu saja
terkadang sebuah rahasia hanya dapat dijawab oleh sang waktu
karena itu, aku mohon
bersabarlah menunggu
jawaban atas segala rahasiaku

Tunjukan Padaku

tunjukan padaku

oleh Ahmad Izzudin pada 13 Mei 2011 jam 20:27
jadilah bintang yang paling terang
bukan untuk menyinariku
karena aku telah diberiNya bulan dan mentari
namun agar kau dapat kubanggakan

tunjukan padaku bagaimana kau mencintaiku
agar aku lebih mengerti
mengapa aku memilihmu
mengapa kau bisa menjadi lebih sempurna (dimataku)

bukan sebagai pendamping hidup
cukuplah saat ini pengisi hati
yang tidak akan pergi seiring berputarnya waktu
agar aku benar benar yakin memilihmu
menjadi bagian hidupku

Jumat, 15 April 2011

semangat UN

detikpun berguguran
berganti angka yang semakin mengecil
mengantar kita kedepan gerbang
penentuan

inilah takdir
akan kuhadapi
akan kusambut dengan senyum
akan kukalahkan rasa takut

dan ini lah yang akan menjadi penentu ..
bukan akhir dari sebuah perjuangan
namun awal dari pertarungan

investasi masa depan
redup atau tidaki esok kita
tentukanlah sendiri
karena siap atau tidak kita pasti kan bertemu~

#we'are ready to fight . UN

Senin, 11 April 2011

saat malam kian larut

Saat malam kian larut Kucoba menegadah ke angkasa
Kucoba menerka jumlah bintang yang bertaburan...

Sesaat ku merenung

Takut, cemas, khawatir kini datang menyelimuti angan anganku
Beradu dengan khayal
Akankah dia merindukan diriku seperti halnya aku...?

Ataukah dia sedang tertidur lelap

lelap dihiasi mimpi mimpi indah
yang tak pernah ku coba
yang tak pernah ku mengerti..

Terkadang ku menepis semua perasaanku

dengan khayal- khayalan khonyol ku
namun hati tak bisa dibantah
kebingungan terus menyelimuti
seakan hendak menelan akal..